Prof. DR. H. Miftah Faridl

Khutbah pembekalan di akhir Sya’ban untuk mengoptimalkan ‘amalan di bulan Romadlon.
Dari Salman Al Farisi ia berkata: “Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan kami di hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia, telah datang kepadamu bulan yang diberkahi, di dalamnya ada amalam yang lebih baik dari seribu bulan”. Allah SWT mewajibkan berpuasa di bulan itu, menjadikan shalat malamnya sebagai ibadah sunnah. Barangsiapa melakukan amalan sunnah dalam satu perkara baik, maka ia seperti telah menjalankan kewajiban pada bulan lainnya. Siapa melakukan suatu kewajiban maka (pahalanya) seperti menjalankan 70 kewajiban. Puasa itu bulan kesabaran, orang sabar berpahala sorga. Romadlon bulan kelapangan, pada bulan ini rizqi seorang mukmin ditambahkan. Barangsiapa memberi makan orang puasa, maka pahalanya sama dengan memerdekakan seorang budak dan menghapuskan dosa-dosanya.

Rasulullah SAW ditanya: “Wahai Rasulullah, tidak semua kita mempunyai sesuatu untuk memberi makan orang puasa”. Beliau menjawab: “Allah SWT memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun hanya seteguk susu atau sebutir kurma atau seteguk air, barangsiapa memberi makan hingga kenyang kepada orang yang berpausa maka ia berhak mendapatkan ampunan atas dosa-doanya. Dan Allah SWT akan memberinya minuman dari telagaku dengan minuman yang olehnya ia tidak akan merasa haus hingga memasuki sorga dan ia mendapatkan pahala seperti orang puasa tadi tanpa kurang sedikitpun. Romadlon adalah bulan yang awalnya rahmat, tengahnya maghfirah (ampunan) dan akhirnya diselamatkan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban budaknya pada bulan ini, maka Allah SWT akan menyelamatkannya dari neraka.

Dan perbanyaklah melakukan empat hal di bulan ini, yang dua hal dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu dan yang dua hal kamu pasti memerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu syahadah (laailaaha illallaah) dan beristghfar kepada Allah dan dua hal yang pasti kalian memerlukannya yaitu mohonlah kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka. Dan barngsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka) dan Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) dimana dengan sekali minum ia tidak akan merasakan haus sehingga ia memasuki surga”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah (3:191-192 no: 1782), imam Baihaqi dalam As Syu’ab (7:215 – 217 no: 3336), Imam Al Ashbahani dalam Targhib wat Tarhib (2:349 – 350 no: 1753).

Dari abu Qibalah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Romadlon telah datang kepada kalian. Romadlon itu bulan penuh berkah. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Di bulan itu pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahim ditutup dan syetan pembangkang dibelenggu. Demi Allah di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkannya”. Shahi Nasa’I (2106).

Nabi SAW berpesan: kalau saja orang itu tahu tentang keagungan dan kesucian Romadlon, pasti ia ingin hidupnya di bulan Romadlon terus-terusan. Ia gembira ketika akan bertemu dengan Romadlon dan ia akan bersedih karena akan berpisah dengan bulan Romadlon. Sejumlah nama (beberapa ulama menyebutnya 60 nama) untuk Romadlon, menunjukkan keistimewaan Romadlon itu disebut:
1. Syahrussiam: bulan puasa.
2. Syahrul Qur’an: bulan diturunkannya Al Qur’an.
3. Syaruttilawah: bulan bacaan Al Qur’an.
4. Syahrul Ijabah: bulan dikabulkannya do’a.
5. Syahrussalamah: bulan keselamatan.
6. Syahrul Maghfirah: bulan pengampunan dan peleburan do’a.
7. Syahrul Qodar: bulan terjadinya Lailatul Qodar.
8. Syahrussobri: bulan kesabaran.
9. Syahrul Jud: bulan kedermawanan.
10. Syahrunnajah: bulan keselamatan.
11. Syahrur Rohmah: bulan kasih sayang.
12. Syahrul Barokah: bulan keberkahan.
13. Syahrul Muhasabah: bulan introspeksi.
14. Syahrut Taubah: bulan pertaubatan.
15. Syahrut Tarqiyah: bulan optimalisasi amal.
16. Syahrun ‘adzim: bulan agung.
17. Syahru Akbaril Hasanat: bulan gudang kebaikan.
18. Sayyidusshuhur: ratu segala bulan.
19. Syahrunubuwwah: bulan kenabian.
20. Syahrullah: bulan Allah.

‘Amalan untuk memperoleh saum yang berkualitas, Shaum Khowasil Khowas, ialah:
1. Tiada hari tanpa saum, yang diawali dengan bangun sahur dan makan sahur..
2. Tiada malam tanpa qiyamullail, yang dilengkapi dengan banyak istighfar..
3. Al Qur’an menjadi bacaan harian, dengan bacaan yang tartil dan suara yang indah..
4. Masjid lebih banyak dikunjungi daripada tempat-tempat lain, baik untuk sholat fardlu maupun ibadah-ibadah lainnya.
5. Bibir selalu basah menyebut nama Allah membaca Kalamulllah atau berdakwah.
6. Amalan wajib dilaksanakan amalan sunnat diamalkan.
7. Yang haram ditinggalkan yang makruhnya dijauhi.
8. Infak dan sodaqoh lebih ditingkatkan bahkan dilipatgandakan.
9. Hati bersih dari iri, dengki, sombong, suudzhan dan gila pujian.
10. Rumah tangga bertambah harmonis, sakinah mawaddah warohmah.
11. Tidak ada orang yang disakiti, dikhianati, dibohongi atau dirugikan.
12. Lidah terkendali, berkata yang benar dan baik atau berdiam tidak bicara apa-apa.
13. Banyak menolong dan meringankan orang lain, tidak menjadi orang yang harus selalu ditolong dan membebani orang lain.
14. Membangun budaya santun, sopan, jujur, sayang, pemaaf, toleran dan unggul.
15. Syukur ketika dapat ni’mat, sabar ketika ada musibah, tawakkal ketika punya rencana.

Rasulullah SAW ditanya tentang amal yang dapat memberi jaminan seseorang pasti masuk sorga? Beliau bersabda: Puasalah, sebab tidak ada ‘amal yang sebanding dengan pahala puasa. Beliau bersabda: Di sorga akan ada pintu khusus (semacam pintu VIP) namanya Arroyyan yang diperuntukkan untuk mereka yang berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman: Puasa itu adalah perisai yang dengannya seorang hamba terlindungi dari api neraka dan puasa itu bagi–Ku dan Akulah yang akan langsung membalasnya (HR. Ahmad dan Baihaqy).

Rasulullah mengingatkan kita banyak diantara orang yang berpuasa tidak mendapatkan hasil apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga.

-SELAMAT BERPUASA-

“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ”.
“ (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”.
“ (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Romadlon, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaknya kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Q.S. Al Baqarah: 183-185