1. Hijrah dapat diartikan dengan dua macam pengertian :
    1. Hijrah Badaniyah = pindah secara fisik.
    2. Hijrah Qalbiyyah = pindah hati / perubahan sikap mental.

Yang pertama musti dilakukan pada saat di tempat yang didiami tidak memungkinkan lagi dapat dilaksanakan Agama Islam secara bebas.

(An-Nisa’ 98).

Yang kedua mesti senantiasa dilakukan oleh setiap muslim dalam setiap saat dan keadaan untuk menuju perbaikan dan penyempurnaan diri.

  1. Urgensi Hijrah :

–          Mereka yang melakukan hijrah akan memperoleh : rahmat maghfirah (ampunan), derajat ridha Allah, kebahagiaan dan syorga.

(At – Taubah 20-21).

–           Akibat tidak melakukan hijrah akan memperoleh siksa (dan pahala bagi orang yang berhijrah).

(An-Nisa’ 97-100).

–          Hijrah sarat untuk menjadi pemimpin.

(An-Nisa 89).

  1. Hijrah di Zaman Rasulullah.
    1. Ke Ethiofia sebanyak 10 pria 5 wanita tahun ke-5 dari kenabian, berlangsung selama 3 bulan.
    2. Ke Ethiofa kedua sebanyak 83 pria dan 18 wanita.

Kesatu dan kedua tidak disertai Rasulullah.

    1. Ke Thaif bersama Rasul tahun 10 dari kenabian.
    2. Ke mAdinah sebanyak sekitar 200 orang, dilakukan bersama Nabi tahun 622 M. Peristiwa Hijrah inilah kemudian ditetapkan sebagai tahun pertama Islam, yang disebut tahun Hijrah.
  1. Hijrah adalah ajaran yang berlaku secara universal.

–          Para Nabi sebelum Rasulullah SAW melaksanakan Hijrah.

–          Setiap Muslim di perintahkan Hijrah.

  1. Hijrah dan peluang dosa : Al Muddatsir – 5.
  2. Hijrah ketika tidak mampu sabar menghadapi reaksi orang-orang yang melakukan kejahatan : Al Muzzammil – 10.
  3. Hijrah untuk menyikapi istri yang melakukan Nusuz (perlawanan, permusuhan istri) : An-Nisa 34.
  4. Hijrah dari tempat tinggal yang sarat ma’siyat : An-Nisa 97.
  5. Hijrah dari apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT : Al Hadist